Fitting
Fittings diperlukan untuk mengubah arah baik 450 maupun 900, dan melakukan
percabangan, maupun merubah diameter aliran.
• Jenis-jenis alat penyambung :
pada dasarnya alat penyambung ini dikelompokkan dalam dua bagian :
A. Jenis sambungan dengan pengelasan :
1. 45 derajat elbow
2. 90 derajat elbow
3. 180 derajat elbow
4. Concentric reducer (pemerkecil sepusat)
5. Eccentric reducer ( pemerkecil tak sepusat)
6. Tee
7. Cross (silang)
8. Cap (tutup)
9. Red Tee (pemerkecil tee)
10. Swage concentric BSE (sweg sepusat ujung bevel)
11. Swage eccentric (sweg tak sepusat ujung bevel)
B. Jenis sambungan dengan ulir
1. Bushing (paking)
2. Cap (tutup)
3. Coupling
4. Red coupling (kopling pemerkecil)
5. 45 derajat elbow
6. 95 derajat elbow
7. 45 derajat lateral
8. Reducer (pemerkecil)
9. Tee
10. Red Tee
11. Cross (silang)
12. Plug (sumbat)
13. Union
14. Swage concentric (sweg sepusat)
15. Swage eccentric (sweg tak sepusat)
Ada beberapa cara penyambungan fittings, yaitu:
a. Butt-weld (BW)
Digunakan pada secara luas untuk proses, keperluan umum, dsb. Cocok untuk pipa
dan fitting berukuran besar,
dengan reliabilitas yang tinggi (leak-proof).
Prosedur fabrikasinya adalah dengan menyatukan masing-masing ujung sambungan
(bevel), diluruskan (align), tack-weld, lalu las kontinu. Beberapa contoh
fitting yang menggunakan BW antara lain:
• BW Tee, dipakai untuk membuat percabangan 900 dari pipa utama. Cabang dapat
berukuran lebih kecil (reduced tee) atau sama dengan pipa utama (equal tee)
• Stub-in digunakan untuk membuat cabang langsung ke pipa utama. Cabang
berukuran lebih kecil.
• Weldolet digunakan untuk membuat percabangan 900 pada pipa utama.
• Elbolet digunakan untuk membuat percabangan tangensial pada suatu elbow.
• Sweepolet digunakan untuk membuat percabangan 900. Umumnya dipakai pada pipa
transmisi dan distribusi (pipe line system)
b. Socket-weld (SW)
SW digunakan untuk ukuran kecil (dibawah 2â€
�). Ujung pipa dibuat rata,
lalu didorong masuk ke dalam fitting, valve atau flange. Dibandingkan dengan
BW, SW memiliki kelebihan dalam hal penyambungan dan pelurusan yang lebih
mudah, terutama untuk ukuran kecil. Tetapi, adanya sisa jarak 1/16 in antara
pertemuan ujung pipa dan fittings, valve, atau flange dapat menyebabkan kantung
cairan. Penggunaan SW juga dilarang per ASME B31.1.0-1967 jika terdapat erosi
atau korosi cresive.
Beberapa contoh SW fittings:
- Ful-coupling untuk menyambung pipa ke pipa
- Swage Nipples (Plain Both Ends/PBE) digunakan untuk menyambung SW item ke BW
pipa atau fitting berukuran lebih besar
- SW Elbow digunakan untuk menghasilkan perubahan arah 900 atau 450.
- Nipolet digunakan untuk sambungan ke valve berukuran kecil.
- SW Tee dipakai untuk membuat percabangan 900 dari pipa utama. Cabang dapat
berukuran lebih kecil (reduced tee) atau sama dengan pipa utama (equal tee)
- Sockolet digunakan untuk membuat percabangan 900 pada pipa utama.
- SW elbowlet digunakan untuk membuat percabangan tangensial pada suatu elbow
c. Screwed
Seperti SW, screwed piping digunakan untuk pipa berukuran kecil. Umumnya tidak
dipakai untuk proses, meskipun mungkin pressure-temperature ratingnya memenuhi.
SW dan screwed fitting umumnya berkelas 2000, 3000, dan 6000 PSI.
d. Quick Connector and Couplings
Digunakan baik untuk koneksi permanen atau sementara, tergantung pada kondisi
servis, dan jenis sambungan. Biasanya cocok dipakai pada saat perbaikan jalur,
dan modifikasi proses.

3. Valve (Klep, Katup)
Valve atau sering disini disebut sebagai katup (terjemahan resmi mungkin) juga
disebut Klep (terjemahan Bengkel) adalah piranti yang berfungsi mengatur aliran
suatu fluida (baik berupa gas, cair, padatan atau mixed sekalian). Biasanya
Valve terpasang dengan istem perpipaan karena di sistem perpipaan itulah fluida
mengalir.
Menurut fungsinya, valve dapat dibedakan menjadi :
1.Stop valves : buka-tutup aliran.
Contoh : globe valve, gate valve, ball valve, butterfly valve
2. Regulating valves : mengatur laju, debit dan tekanan aliran
Contoh : non return valve, pressure reducing valve
3. Safety valves : mengatur tekanan (jika berlebih maupun kekurangan). Biasanya
hal ini terkait dengan nilai ambang tekanan maksimum atau minimum pada sistem.
Contoh : relief valve, back pressure valve
Fungsi valve :
v Untuk menutup dan
membuka aliran. Syarat : ketika terbuka, memiliki hambatan aliran dan pressure
loss yang minimum. Contoh : Gate, plug, ball, atau buttenfly valve.
Untukv mengatur aliran. Dengan
memberikan tahanan terhadap aliran baik denganperubahan arah atau dengan
menggunakan suatu harnbatan, atau kombinasi keduanya.Contoh : Globe, angle,
needle, dnd butterfly valve
Untukv mencegah aliran balik
(Back-Flow). Biasanya menggunakan check valve (lift check dan swing check) ,
Valve Ini tetap terbuka oleh aliran fluida, dan akan tertutup oleh gravitasi
atau adanya aliran yang Derlawanan arah.
Untukv mengatur tekanan. Dalam
beberapa aplikasi, tekanan yang masuk atau line pressure harus dikurangi untuk
rnencapai tekanan service yang diinginkan Biasanya menggunakan
pressure-reducing valve atau regulator.
v Untuk pressure relief.
Relief valve digunakan jika adanya tekanan yang berlebihan dalam sistem akan
menyebabkan kerusakan atau kegagalan. Safety valve pada umunya menggunakan per
(spring- loaded). Valve akan membuka jika tekanan melebihi batas yang sudah
ditentukan. Jenis khusus safety valve menggunaka n rupture disk yang akan
hancur jika tekanannya melebihi batas tekanan disk.
Jenis –Jenis valves:
GLOBE valvesØ
Hanya digunakan sbg stop valve, biasanya digunakan untuk tekanan yg sangat
tinggi. Buka tutup katup dilakukan dengan memutar roda engkol (untuk tipe
manual).
GATE valvesØ
Gate valve digunakan untuk membuka dan menutup aliran dan tidak digunakan
untuk tekanan tinggi serta memberikan pressure drop yg lebih rendah. Selain itu
Gate valves juga dapat difungsikan untuk mengontrol tekanan dan debit aliran.
Relative lebih murah daripada Globe valve. Disebut gate karena ada kayak
gerbang yg naik turun.
BALL valvesØ
Hanya digunakan sebagai stop valve untuk tekanan rendah saja. Memberikan
pressure drop yang lebih rendah namun tidak dapat digunakan untuk mengatur
tekanan dan kapasitas aliran.
BUTTERFLY valvesØ
Hanya digunakan sebagai stop valve untuk tekanan rendah saja. Memberikan
pressure drop yang paling rendah (dibanding kawan2-nya sesama stop valve) dan
tidak dapat digunakan untuk mengatur tekanan dan kapasitas aliran.
NON RETURN valvesØ
Disebut juga check valve. Valve jenis ini digunakan pada tekanan rendah.
Terdapat dua tipe check valve yaitu lift check valve dan swing check valve.
Check valve didesain untuk mencegal, terjadinya aliran balik. Jenis-jenis check
valve, yaitu: lift check, swing check, dan ball check. Yang paling banyak
digunakan adalah swing check, Lift atau poppet atau piston check sering
digunakan pada pipeline vertikal. Gaya gravitasi menggerakkan salah satu bagian
dalam memfungsikan check valve dan posisi valve harus selalu diperhitungkan.
L'ft dan ball check harus dipasang sedemikian rupa sehingga arah lift vertical
Swing check ditempatkan untuk memastikan flappe selalu tertutup dengan bebas
dengan gaya gravitasi. Lift check digunakan untuk tekanan tinggi dengan
kecepatan aliran yang tinggi.
SAFETY valvesØ
Disebut juga Relief Valve, biasanya safety valve ini bias diatur seberapa
batasan tekanan yang dapat terjadi (disesuaikan dengan keinginan). safety valve
digunakan untuk mencegah terjadinya overpressure pada sisterm proses dan piping
dan mencegah terjadinya (erusakan pada peralatan dan piping. Ada dua jenis
safety valve, yaitu relief valve dan pop valve. Kedua jenis valve ini membuka secara
cepat. Relief valve terutama digunakan untuk membebaska tekanan berlebih pada
liquid service. Pop valve digunakan pada aplikasi tekanan tinggi (balanced
type). Kedua valve ini sebaiknya tidak dipakai jika :
1. Fluida bersifat korosif pada komponen valve
2. Melibatkan back-pressure
3. Memerlukan piping pengeluaran ke remote location
4. Melibatkan pressure contol atau bypass valve
Jenis khusus dari pressure relief device adalah menggunakan rupture disk. Disk
didesain akan hancur dengan sendirinya pada tekanan tertentu yang sudah
ditetapkan sebelumnya. Valve jenis ini memiliki sangat menguntungkan jika harus
segera melepaskan sejumlah besar gas atau liquid clalam waktu yang singkat.
NEEDLE valve (katup jarum)Ø
Biasanya digunakan untuk instrument, gage, dan meter line service. Valve
ini dapat digunakan untuk throttling dengan sangat akurat dan juga dapat
digunakan pada tekanan dan/atau temperatur tinggi.
DIAPHRAGMA valve (katup diaphragma)Ø
Fungsi untuk membuka & menutup dengan diaphragma. Kelebihan valve ini
dibandingkan dengan jenis valve yang lain adalah menghasilkan aliran tanpa riak
(tenang/smooth) dan fluida mengalir tanpa tahanan. Valve ini sangat baik untuk
flow control dan penutupan aliran yang sangat rapat, meskipun di dalam pipeline
terkandung suspended solid, Valve ini dapat digunakan untuk berbagai aplikasi
secaraluar biasa (extraordinarily) karena fleksibilitas pemasangan dan banyak
pilihan material untuk body lining, dan diaphragm. Diaphragm valve biasanya
digunakan di berbagai industri untuk mengatasi masalah korosi, abrasi,
kontamina penyumbatan, kebocoran, dan valve maintenance. Valve ini cocok untuk
fluida korosif, viscous materials, vibrous slurries, sludges, solids in
suspension, minuman makanan semifluida, air, gas, dan udara bertekanan. Untuk
aplikasi pada fluida yang korosif, diaphragm valve terbuat dari stainless steel
atau plastik PVC, atau dilapis dengan glass, rubber, lead, plastik, titanium,
dll.
Kami menjual
berbagai jenis Pipa, Plat, Holo, Strip, Siku, As, Behel, Kawat, Wiremesh, Ball
Valve, Strainer, Union/Watermur, Kniee, Sanitary Valve, Flange JIS, PN RF S.o
WN, Solonoid valve, Swagelok Valve, Sanitary Instalasi, Fitting.
Untuk Info Pemesanan dan Pertanyaan Dapat menghubungi Kami di
MEKAR JAYA
Lindeteves Trade Center Lantai SB/E2
Phone : +62 21 628 9566 Fax : +62 21 628 9566
Hp : +628 22 99182338
Bapak Yosep